Java Android

Apa itu Java?

Aplikasi Android saat ini dikembangkan dengan bahasa Java. Sampai saat ini, hanya itu satu-satunya pilihan untuk aplikasi asli. Java adalah sebuah bahasa pemrograman yang sangat popular yang dikembangkan oleh Sun Microsystems (saat ini dimiliki oleh Oracle). Dikembangkan lama setelah C dan C++, Java menggabungkan banyak fitur-fitur canggih dari bahasa-bahasa canggih tersebut, sambil mengatasi beberapa kelemahan mereka. Walaupun demikian, tingkat kecanggihan bahasa pemrograman bergantung pada library mereka. Library ini ada untuk membantu para developer untuk membuat aplikasi.
Beberapa fitur inti Java adalah:
  • Mudah dipelajari dan dimengerti
  • Didesain untuk tidak bergantung kepada platform dan aman, menggunakan
    mesin virtual
  • Bersifat object-oriented (fokus kepada objek program ketimbang logic)
Android sangat bergantung kepada sifat-sifat dasar dari Java tersebut. Android SDK mengandung banyak library Java standar (library struktur data, library matematika, library grafik, library networking dan apapun yang dapat Anda inginkan) dan juga library special Android yang dapat membantu Anda mengembangkan aplikasi Android yang keren.


Mengapa Java Mudah dipelajari?

Java mudah untuk dipelajari karena beberapa alasan. Sangat banyak sumber yang dapat membantu Anda belajar Java, termasuk situs-situs, tutorial, buku dan kelas. Java adalah salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak didiskusikan, diajarkan dan digunakan di planet ini. Java digunakan untuk banyak sekali tipe proyek pemrograman, tanpa memperdulikan skala mereka, dari aplikasi web ke aplikasi desktop hingga aplikasi mobile.
Jika Anda memiliki pengalaman bekerja dengan C atau C++, Anda akan menemukan bahwa syntax mereka sangat mirip dengan Java. Dan jika tidak, Anda tidak perlu takut karena Anda telah memilih salah satu bahasa termudah untuk dipelajari. Anda akan bisa melakukan banyak hal dengan hanya belajar dalam waktu yang singkat.
Akhirnya, Java adalah bahasa yang paling mudah dibaca oleh manusia yang tersedia di luar sana, maksudnya bahkan orang yang tidak tahu apa-apa tentang programming dapat melihat kode Java dan setidaknya mengetahui apa yang kode tersebut lakukan.  Perhatikan contoh berikut
Jika Anda membaca kode tersebut, Anda dapat dengan mudah mengetahui apa yang potongan kode ini lakukan. Terdapat sebuah variable satu huruf yang disebut dengan character. Jika variable character sama dengan huruf “a”, maka kita melakukan sesuatu (memanggil method doSomething()), jika tidak kita melakukan sesuatu yang lain (dengan memanggil method doSomethingElse()).


Mengapa Java Aman?

Mari kita gunakan kembali analogy balon tadi. Karena aplikasi Java bekerja di dalam sebuah balon (mesin virtual), aplikasi tersebut terisolir dari hardware perangkat tempatnya bekerja. Oleh karena itu, sebuah mesin virtual dapat membungkus, menyimpan dan mengatur eksekusi kode secara aman dibandingkan dengan bahasa yang bekerja langsung dengan kode mesin. Platform Android bahkan mengambil sebuah langkah tambahan. Setiap aplikasi Android bekerja pada operating system (Linux-based) yang menggunakan akun pengguna berbeda dan Dalvik VM mereka masing-masing. Aplikasi Android dimonitor secara ketat oleh operating system dan langsung mati jika mereka tidak bekerja dengan baik (contohnya menggunakan terlalu banyak processing power, menjadi unresponsive, menyianyiakan resource, dll.). Sehingga, sangat penting untuk mengembangkan aplikasi yang stabil dan responsive. Setiap aplikasi dapat saling berkomunikasi satu sama lain menggunakan protocol yang telah terdefinisi dengan baik.


Membuat class atau jenis Java

Dengan dialog Create New Class dan template file, Android Studio membantu Anda membuat class dan jenis baru berikut ini dengan cepat:
  • Class Java
  • Class enumeration dan singleton
  • Jenis antarmuka dan anotasi
Setelah Anda mengisi kolom dialog Create New Class dan mengklik OK, Android Studio akan membuat file .java berisi kode kerangka, termasuk pernyataan paket, impor apa pun yang diperlukan, header, dan deklarasi class atau jenis. Selanjutnya, Anda bisa menambahkan kode pada file ini.
Template file menentukan cara Android Studio menghasilkan kode kerangka. Anda bisa menggunakan template file yang disediakan dengan Android Studio apa adanya, atau menyesuaikannya agar sesuai dengan proses pengembangan Anda.


Menampilkan dan menyesuaikan template file

Android Studio menyediakan template file yang menentukan cara pembuatan class dan jenis Java baru dengan dialog Create New Class. Anda bisa menyesuaikan template ini.
Template file Android Studio mencakup kode Velocity Template Language (VTL) dan variabel yang menangani opsi tambahan ini. Dialog Create New Class menggunakan template file AnnotationTypeClassEnumInterface, dan Singleton.
Untuk menampilkan template, menemukan penyesuaian, dan memodifikasi template, ikuti langkah-langkah ini:
  1. Lakukan salah satu langkah berikut:
    • Untuk Windows atau Linux, pilih File > Settings > Editor > File and Code Templates > Files.
    • Untuk macOS, pilih Android Studio > Preferences > Editor > File and Code Templates > Files.
    Dalam daftar template, nama template internal ditulis menggunakan shuruf tebal. Nama template yang disesuaikan ditampilkan dalam warna highlight, seperti biru.
  2. Sesuaikan template file sesuai kebutuhan.
    Jika Anda ingin menggunakan kolom dialog Create New Class, pastikan perubahan Anda sesuai dengan Kode template file Android Studio.
Untuk mengetahui informasi selengkapnya tentang template file, termasuk VTL, baca Template File dan Kode dan Dialog Template File dan Kode.


Membuat class atau jenis Java

Android Studio membantu Anda membuat class Java baru; class enumeration dan singleton; serta jenis antarmuka dan anotasi berdasarkan template file.
Untuk membuat class atau jenis Java baru, ikuti langkah-langkah ini:
  1. Di jendela Project, klik kanan file atau folder Java, lalu pilih New > Java Class.
  2. Atau, pilih file atau folder Java di jendela Project, atau klik file Java di Editor Kode. Kemudian pilih File > New > Java Class.
    Item yang Anda pilih menentukan paket default untuk class atau jenis baru.
  3. Dalam dialog Create New Class, isi kolom:
    • Name - Nama class atau jenis baru. Nama ini harus memenuhi persyaratan nama Java. Jangan memasukkan ekstensi nama file.
    • Kind - Pilih kategori class atau jenis.
    • Superclass - Class asal dari class baru Anda. Anda bisa memasukkan nama class dan paket, atau hanya nama class lalu mengklik dua kali item dalam daftar drop-down untuk melengkapinya secara otomatis.
    • Interface(s) - Satu atau beberapa antarmuka yang diterapkan oleh class atau jenis baru. Beberapa antarmuka harus dipisahkan dengan koma diikuti oleh spasi opsional. Anda bisa memasukkan nama antarmuka dan paket, atau hanya nama antarmuka lalu mengklik dua kali item dalam daftar drop-down untuk melengkapinya secara otomatis.
    • Pelengkapan otomatis hanya berfungsi untuk nama antarmuka pertama. Perhatikan bahwa koma dan nama antarmuka berikut bisa memunculkan error tooltip, sehingga Anda bisa mengabaikan error ini karena tidak memengaruhi kode yang dibuat.
    • Package - Paket tempat class atau jenis akan berada. Default secara otomatis akan muncul dalam kolom tersebut. Jika Anda memasukkan nama paket di kolom, setiap bagian dari ID paket yang tidak ada disorot dengan warna merah; dalam hal ini, Android Studio akan membuat paket setelah Anda mengklik OK. Kolom ini harus berisi nilai; jika tidak, file Java tidak akan menyertakan pernyataan package, sehingga class atau jenis tidak akan ditempatkan dalam paket dalam project.
    • Standarnya tergantung pada cara Anda meluncurkan dialog Create New Class. Jika Anda pertama kali memilih file atau folder Java di jendela Project, defaultnya adalah paket untuk item yang Anda pilih. Jika Anda pertama kali mengklik file Java di Editor Kode, defaultnya adalah paket yang berisi file ini.
    • Visibility - Pilih apakah class atau jenis akan terlihat oleh semua class, atau hanya untuk yang ada dalam paketnya sendiri.
    • Modifiers - Pilih pengubah Abstract atau Final untuk Class, atau tidak sama sekali.
    • Show Select Overrides Dialog - Untuk Kind dari Class, centang opsi ini untuk membuka dialog Select Methods to Override/Implement setelah mengklik OK. Dalam dialog ini, Anda bisa memilih metode yang ingin ditimpa atau diimplementasikan, dan Android Studio akan membuat kode kerangka untuk metode ini.
    Setiap kolom yang tidak diterapkan pada Kind akan disembunyikan.
  4. Klik OK.
  5. Android Studio membuat file Java dengan kode kerangka yang bisa dimodifikasi. Hal ini akan membuka file di Editor Kode.
Catatan: Anda bisa membuat class singleton dengan memilih File > New > Singleton atau File > New > Java Class; teknik terakhir menawarkan lebih banyak opsi.

Variable Template File

Android Studio menggantikan variabel template file dengan nilai di file Java yang dihasilkan. Anda memasukkan nilai-nilai dalam dialog Create New Class. Template ini memiliki variabel berikut yang bisa Anda gunakan:
  • IMPORT_BLOCK - Daftar pernyataan import Java baru yang diperlukan untuk mendukung superclass atau antarmuka, atau string kosong ("" ). Contohnya, Jika Anda hanya mengimplementasikan antarmuka Runnable dan tidak memperluas apa pun, variabel ini akan menjadi "import java.lang.Runnable;\n". Jika Anda mengimplementasikan antarmuka Runnable dan memperluas class Activity, variabel akan menjadi "import android.app.Activity;\nimportjava.lang.Runnable;\n".
  • VISIBILITY - Apakah class akan memiliki akses publik atau tidak. Class bisa memiliki nilai PUBLIC atau PACKAGE_PRIVATE.
  • SUPERCLASS - Nama class tunggal, atau kosong. Jika ada, akan ada klausa extends ${SUPERCLASS} setelah nama class yang baru.
  • INTERFACES - Daftar antarmuka yang dipisahkan koma, atau kosong. Jika ada, akan ada klausa implements ${INTERFACES} setelah superclass, atau setelah nama class jika tidak ada superclass. Untuk antarmuka dan jenis anotasi, antarmuka memiliki kata kunci extends.
  • ABSTRACT - Apakah class harus abstrak atau tidak. Class bisa memiliki nilai TRUE atau FALSE.
  • FINAL - Apakah class harus final atau tidak. Class bisa memiliki nilai TRUE atau FALSE.


Sumber :

XML Android

Pengertian XML

XML singkatan dari eXtended Markup Language adalah bahasa markup yang digunakan untuk menyimpan data (tidak ada program) dan tidak tergantung dengan tools tertentu (seperti editor, dbms, compiler, dsb).

XML merupakan suatu bahasa Markup. Markup yaitu bahasa yang berisikan kode-kode berupa tanda-tanda tertentu dengan aturan tertentu untuk memformat dokumen teks dengan tag sendiri agar dapat dimengerti.

Pada android XML digunakan untuk merancang interface pada sebuah program yang akan dibuat.


Contoh Penerapan XML

Ada beberapa contoh penerapan XML dalam pemrograman :

  1. XML digunakan untuk membawa data pada API serpti SOAP;
  2. XML digunakan untuk membentuk struktur form pada pemrograman desktop seperti delphi, lazarus, vb, gtk, dll;
  3. XML digunakan untuk membuat layout aplikasi android;
  4. XML bertugas untuk membentuk struktur proyek pada java yang menggunakan Maven;
  5. XML digunakan sebagai format file SVG, DOCX, dsb.
  6. dan masih banyak lagi contoh penerapan XML.

Contoh Dokumen XML

Berikut ini contoh dokumen XML sederhana kartu_nama.xml:

<?xml version="1.0"?>
<kartuNama>
<awal>Petani</awal>
<nama>
<akhir>Kode</akhir>
</nama>
<jenisKelamin>Laki-laki</jenisKelamin>
<alamat> <dusun>Melati</dusun>
<kecamatan>Cakra</kecamatan>
<desa>Konoha</desa> <kabupaten>Mataram</kabupaten>
<surel>info@petanikode.com</surel>
</alamat> <ponsel>081234567890</ponsel> <sosialMedia>
</sosialMedia>
<facebook>petanikode</facebook> <twitter>@petanikode</twitter>
</kartuNama>
<situsWeb>https://www.petanikode.com</situsWeb>

Struktur Dokumen XML

Struktur penulisan kode XML, terdiri dari beberapa bagian:

  1. Deklarasi: Adalah bagian penting dalam XML, biasanya digunakan untuk menentukan versi XML yang akan digunakan.
    <?xml version="1.0"?>
    
  2. Elemen: berisi tag-tag yang mendefinisikan sebuah data objek.
  3. Atribut: berisi keterangan tambahan dari objek.
Pada XML, kita bebas membuat nama tag dan setiap tag harus ditutup meskipun tidak memiliki isi.
Contoh:
<?xml version="1.0"?>
<belajar materi="Pengenalan XML untuk Pemula" pengajar="Petani Kode"></belajar>
<aku nama="petani kode" pekerjaan="petani" hobi="coding" />

Data Elemen Objek dan Array di XML

Objek adalah jenis data yang menyimpan properti dan method. Pada XML, kita tidak bisa menyimpan method.
Karena itu, objek dalam XML adalah elemen yang hanya menyimpan properti saja.
Contoh Objek:
<mahasiswa nama="Dian" nim="12345678" semester="IV" />
Array adalah jenis data yang berisi kumpulan dari beberapa data. Array biasanya memiliki indeks untuk mengakses data di dalamnya.
Array pada XML dapat kita buat dengan cara membuat elemn dengan nama yang sama.
Contoh:
<members>
<user>Dian</user>
<user>Doni</user>
<user>Desi</user>
<user>Dani</user>
</members>
atau bisa juga seperti ini:
<members>
<user id="1" name="Dian" />
<user id="2" name="Doni" />
<user id="3" name="Desi" />
<user id="4" name="Dani" />
</members>
Sumber :

Komponen Android

Komponen Utama Android



Komponen aplikasi adalah bagian penting dari sebuah aplikasi Android. Komponen ini harus terhubung dengan AndroidManifest.xml file yang menggambarkan setiap komponen dari aplikasi dan bagaimana mereka berinteraksi.

Ada empat komponen utama yang dapat digunakan dalam aplikasi Android:

Komponen
Deskripsi
Activity
Untuk menampilkan antarmuka aplikasi.
Service
Untuk menjalankan proses aplikasi di belakang layar.
Broadcast Receiver
Untuk komunikasi antar activity, aplikasi dan antar device.
Content Provider
Untuk manajemen data dan database.

Activity

Sebuah Activity akan menampilkan antarmuka aplikasi di layar, sebagai contoh ketika kita membuka sebuah aplikasi maka akan muncul tampilan dari aplikasi tersebut.
Activity
diimplementasikan sebagai subclass dari class Activity sebagai contoh:

public class MainActivity extends Activity {
.....
}

Service

Service adalah komponen yang berjalan di latar belakang. Sebagai contoh, Service bisa memainkan musik di latar belakang saat pengguna berada dalam aplikasi yang berbeda, atau mungkin mengambil data melalui jaringan tanpa menghalangi interaksi pengguna dengan aktivitas.Service diimplementasikan sebagai subclass dari class Service sebagai contoh:

public class MyService extends Service {

}

Broadcast Receivers

Broadcast Receiver berfungsi menerima pesan intent dari aplikasi lain atau dari sistem. Sebagai contoh, suatu aplikasi mengirim pesan berisi perintah tertentu untuk aplikasi lain bahwa beberapa data telah diunduh ke perangkat dan tersedia bagi mereka untuk menggunakan apklikasi tersebut, jadi Broadcast Receiver inilah yang akan menangani komunikasi ini dan akan melakukan tindakan yang tepat.Sebuah Broadcast Receiver diimplementasikan sebagai subclass dari class BroadcastReceiver dan setiap pesan akan dikirim dan diterima sebagai objek Intent.

public class MyReceiver  extends  BroadcastReceiver {
  
   public void onReceive(context,intent){}

}

Content Providers

ContentProvider adalah penyedia konten dari satu aplikasi ke aplikasi lain atas perintah tertentu. Perintah tersebut ditangani oleh sebuah method dari class ContentResolver. Data dapat disimpan dalam sistem file, database atau di tempat lainnya.ContentProvider diimplementasikan sebagai subclass dari class ContentProvider dan harus menerapkan satu set standar API yang memungkinkan aplikasi lain untuk melakukan transaksi.

public class MyContentProvider extends  ContentProvider {
  
   public void onCreate(){}

}

Komponen Tambahan

Ada beberapa komponen tambahan yang digunakan dalam pembuatan aplikasi selain yang disebutkan di atas, diantaranya:

Komponen
Deskripsi
Fragment
Merupakan bagian dari antarmuka pengguna dalam Activity seperti tampilan tab atau pager
View
Tampilan UI yang dimuat di layar seperti tombol, list, gambar dan lain-lain.
Layout
Mengontrol sebuah View dengan melihatnya sebagai hirarki.
Intent
Mengirim atau menerima sebuah perintah dari aplikasi lain.
Resource
Element yang dibutuhkan secara visual seperti teks aplikasi (string), gambar, dan lain-lain.
Manifes
Konfigurasi dari sebuah aplikasi.



Sumber : 
http://android-beginner-lessons.blogspot.com/2015/10/android-mengenal-komponen-aplikasi.html

Android dan Sejarah Perkembangannya


Pengertian

Android adalah sebuah sistem operasi open source yang menggunakan linux sebagai basisnya dan diprogram dalam bahasa C, C++, dan Java sebagai User Interface-nya.

Sistem operasi Android ini dirancang dan digunakan untuk perangkat mobile seperti smartphone dan tablet pc. Namun saat ini telah berkembang penggunaannya pada perangkat lainnya seperti jam tangan (dikenal dengan istilah Smartwatch), televisi, konsol game, microwave dan lain sebagainya.

Platform yang didukung Android adalah 32 bit dan 64 bit. Dengan arsitektur ARM, x86, x84-64, MIPS serta MIPS64. Mengenai perangkat lunaknya, Android menggunakan format berkas diberi ekstensi APK (Android Package). Dalam hal ini, pengelola paketnya dikenal dengan nama Play Store.

Sejarah

Android diciptakan pada oktober 2003 di Palo Alto, California dengan nama korporasi Android, Inc. Pencitpanya adalah Andy Rubin (founder Danger), Rich Miner (founder WildFire), Nick Sears (bekas vice precident T-Mobile) dan Chris White (kepala pengembangan dan desain user interface WebTV).

Pada mulanya, tujuan pengembangan Android adalah sebagai sistem operasi yang canggih pada kamera digital. Namun karena pasar untuk perangkat tersebut tidak luas, mereka menyadari perlu jangkauan yang lebih luas dan akhirnya Android mulai dikembangkan menjadi OS smartphone sebagai saingan Symbian dan Windows Mobile (Windows Phone) yang telah dulu ada. Meski Android dikembangkan oleh ahli teknologi dan informasi, pengoperasian Android, Inc. tidak dipublikasikan, hanya sebatas pengumuman bahwa developer sedang mengembangkan sistem operasi untuk perangkat mobile. Namun pada tahun yang sama, Andy Rubin kehabisan dana untuk mengembangkan Android tersebut. Sebagai solusinya, Andy Rubin mendapat pinjaman dari teman dekatnya yaitu Steve Parlman senilai $10.000 tunai dan menolak tawaran investasi di perusahaan.

Selanjutnya karena suatu sebab, pada tanggal 17 agustus 2005 Android, Inc. diakuisisi oleh Google dan dijadikan sebagai anak perusahaan Google. Mengenai Andy Rubin, Miner dan White sebagai founder Android, Inc. tetap bekerja diperusahaannya itu meski telah diakuisisi Google. Setelah akuisisi tersebut, tidak banyak kabar mengenai pengembangan Android, namun banyak respon yang menyatakan bahwa Google meneruskan pengembangan platform sistem operasi mobile. Dalam hal ini yang menjadi developernya tidak lain adalah Andy Rubin yang menjadi ketuanya.

Pada tahun 2006, Google telah mengembangkan Android hingga ke tahap spesifikasi teknisnya seperti produsen telepon seluler dan operator jaringan. Saat itu Google dikabarkan juga sedang memprogram untuk bisa memasukkan mesin telusurnya dan aplikasi-aplikasi ke perangkat seluler melalui Android. Pada akhir tahun 2007, Google telah meminta beberapa paten aplikasi-aplikasi dibidang seluler.

Pada tanggal 5 November 2007, Google bekerjasama dengan berbagai perusahaan seperti HTC, Samsung dan Sony dan operator jaringan Sprint Nextel dan T-Mobile serta produsen chipset mobile seperti Qualcomm dan Texas Instruments melalui OHA (Open Handset Alliance). Melalui kerjasama inilah Google mulai menerapkan sistem operasi Android ke perangkat smartphone.

Selanjutnya pada tanggal 8 oktober 2008, Google bersama HTC merilis smartphone komersial pertama dengan OS Android yang berbasis kernel linux versi 2.6 dengan nama seri HTC Dream. Pada tahun 2010, Google mulai mengembangkan seri Nexus yang diproduksi oleh mitranya seperti HTC, LG dan Samsung. Untuk seri pertama Nexus, Google mempercayakan kepada HTC dengan seri nama Nexus One. Seri ini terus dikembangkan hingga versi terbarunya adalah smartphone Nexus 6P yang diproduksi oleh Huawei serta tablet Nexus 7 generasi kedua hasil kolaborasi Google dan ASUS.

Pada tanggal 4 oktober 2016, Google merilis smartphone pertama buatannya dengan kode nama Pixel. Dan setahun kemudian Google merilis generasi kedua Pixel dengan nama Google Pixel 2 dan Pixel 2 XL. Hal ini dilakukan setelah mengakuisisi sebagian perusahaan produsen smartphone, yaitu HTC.


Perkembangan Versi-versinya

Sejak kisaran tahun 2006-2007 Google telah mulai mengembangkan dan memperbarui sistem operasi Android untuk menambahkan berbagai fitur baru, meningkatkan kinerjanya dan memperbaiki berbagai bug yang ada diversi sebelumnya. Setiap versi dari Android tersebut diberi nama dengan nama makanan dan dibuat secara alfabetis (berurutan sesuai abjad). Berikut adalah perkembangan dari tiap-tiap versi Android dari awal hingga sekarang.

            Nama-Nama Versi Android
1.      Android Apple Pie (Alpha release)
Tak banyak diketahui mengenai Android Apple Pie ini, bahkan developernya tidak memberi kode nama untuk rilisan pertama ini. Perangkat yang menggunakan os pertama ini adalah HTC Dream. Meski terbilang awal, namun fitur-fitur pada Android Apple Pie ini cukup mumpuni, seperti adanya browser, telah support kamera, sinkronisasi dengan email, multimedia dan berbagai fitur perangkat seluler lainnya.

2.      Android Banana Bread (Beta Release)
Sama halnya dengan pendahulunya, Android Banana Bread juga tidak dikomersialkan. Menurut developernya, kode nama untuk versi 1.1 ini adalah Petit Four tetapi lebih banyak yang menamai Banana Bread. Pada versi ini, terdapat berbagai kemajuan seperti menyembunyikan beberapa ikon, menyimpan lampiran perpesanan, penambahan lokasi bisnis pada maps dan berbagai penambahan dan perbaikan bug lainnya.

3.      Android CupcakeAndroid Cupcake

Dimulai dari versi android cupcake, Google mengkomersialkan penggunaan sistem operasi mobile ini. Android Cupcake dirilis pada 27 April 2009 dengan kernel linux 2.6.27 dan versi ini adalah yang pertama menggunakan nama makanan sebagai kode nama secara resmi. Pembaruan untuk versi ini adalah penambahan beberapa fitur baru seperti widget, kemampuan merekam dan memutar format MPEG-4 dan 3 GP, pairing bluetooth, fitur copy-paste pada browser, fitur animasi transisi, opsi rotasi otomatis, animasi booting dan berbagai peningkatan antarmuka.

4.      Android DonutAndroid Donut

Android Donut dirilis pada tanggal 15 september 2009 dengan Software Development Kit (SDK) Android 1.6 dengan kernel linux 2.6.29. Berbagai peningkatan diberikan pada versi ini seperti dukungan CDMA/EVDO, 802.1x, VPN dan gesture serta berbagai fitur lainnya.

5.      Android EclairAndroid Eclair

Dirilis pada 26 oktober 2009 dengan SDK android 2.0 dengan nama Eclair dan dirilis berbasis kernel Linux 2.6.29. Peningkatan yang ketara pada Android ini adalah antarmukanya dan penambahan email Microsoft Exchange serta dukungan Bluetooth 2.1 dan peningkatan dukungan fitur pada kamera.

6.      Android FroyoAndroid Froyo

Mengambil nama makanan Frozen Yogurt yang disingkat Froyo, Android ini dirilis pada 20 Mei 2010. Pada versi ini terdapat peningkatan dalam hal kestabilan, pembaruan layanan-layanan seluler dan jaringan serta peningkatan dukungan fiturnya.

7.      Android GingerbreadAndroid Gingerbread

Pada tanggal 6 Desember 2010, Android Gingerbread dirilis dengan basis kernel linux 2.6.35. Versi ini membawa perubahan UI menjadi lebih sederhana dan peningkatan kestabilan. Kemudian dukungan NFC juga disertakan dan berbagai pembaruan pada sistem, fitur-fitur dan aplikasinya.

8.      Android HoneycombAndroid Honeycomb

Android Honeycomb dirilis pada tanggal 22 Februari 2011 dengan kernel Linux 2.6.36 dengan perangkat pertama yang menggunakannya adalah Motorola Xoom. Fitur yang ketara adalah dukungan dan penyesuaian untuk antarmuka yang lebih luas agar bisa diterapkan pada tablet. Pembaruan UI juga banyak di versi ini seperti perbaikan action bar, keyboard dan masih banyak lagi. Pada versi ini sudah mulai mendukung processeor multi-core yang akan meningkatkan kinerja smartphone.

9.      Android Ice Cream SandwichAndroid ICS

Mengadopsi nama dari makanan kegemaran ramai, yaitu Ice Cream dengan tambahan Sandwich, Google merilis versi Android dengan kode nama Ice Cream Sandwich. Pembaruan kali ini lebih ditekankan pada pemutakhiran antarmuka dan sistem Android dan perbaikan berbagai bug.

10.  Android Jelly BeanAndroid Jellybean

Dibuat dengan tujuan meningkatkan fungsi dan kinerja User Interface, Android Jelly bean dirilis pada 27 Juni 2012. Banyak peningkatan dilakukan terutama mengenai antarmukanya yang dibuat lebih smooth dan mudah digunakan. Versi ini juga dirilis untuk menjadi Android Open Source Project sehingga pada versi ini dapat dikatakan lebih terbuka.

11.  Android KitkatAndroid Kitkat

Dengan izin dari Nestle dan Hershey, pada 31 Oktober 2013 Google merilis Android dengan kode nama Kitkat. Pembaruan yang dibawanya tidak banyak melainkan peningkatan sistem dan pembaruan antarmuka.

12.  Android LollipopAndroid Lollipop

Diperkenalkan dengan nama Android Lollipop pada 25 Juni 2014 pada ajang developer Google I/O. Android ini mengusung banyak pembaruan dimana tampilannya kali ini lebih smooth dan peningkatan kestabilan sistem. Pada versi ini, orientasi penggunaan tidak hanya pada smartphone tetapi juga pada berbagai perangkat lain seperti TV, Jam (Android Wear), GPS dan lain-lain. Android Lollipop mengusung desain user interface yang disebut dengan istilah Material Design yang membuatnya lebih nyaman dipandang.

13.  Android MarsmallowAndroid Marshmallow

Android Marsmallow dirilis (beta) pada tanggal 28 Mei 2015 dan dikomersialkan pada 5 oktober 2015. Perangkat pertama yang menerima update adalah Google Nexus. Sistem Operasi ini dirilis dengan tujuan untuk peningkatan kinerja smartphone terutama dalam hal alokasi perangkat kerasnya.

14.  Android NougatAndroid Nougat

Pada tanggal 9 Maret 2016, Google merilis versi pratinjau dari Android Nougat. Peningkatan pada versi ini tidak begitu ketara karena lebih ditekankan pada kinerja sistem Android. Namun ada fitur berbeda yang dibawa Android Nougat ini yaitu dukungan multi-windows dan dukungan Virtual Reality.

15.  Android OreoAndroid Oreo

Dengan preview yang dirilis pada 21 maret 2017, Android Oreo mengusung pembaruan yang tidak begitu banyak. Meski begitu Android Oreo juga mengalami berbagai peningkatan yang baik seperti Booting yang lebih cepat, cuplikan notifikasi instan pada aplikasi dan peningkatan multi-windows.

Sistem operasi Android ini akan terus mengalami pembaruan, dengan nama setiap rilisannya adalah sesuai abjad dan menggunakan nama makanan sebagai kode pengenalannya. Demikian artikel pembahasan tentang definisi, sejarah dan perkembangan Android sebagai sistem operasi yang populer didunia



Sumber :
https://droidnge.top/pilihan-editor/tentang-android